Di tahun 2009 “Paranormal Activity” membuat aktivitas horor yang sangat mengejutkan, tidak hanya dari kemasannya yang pintar dengan menggabungkan unsur rumah berhantu dengan gaya found footage. Tetapi juga karena film ini berhasil melipat-gandakan modal 15 ribu dolarnya menjadi angka fantastis 190 juta dolar lebih. Jadi ketika saya berhasil dibuat terkejut dengan berbagai penampakan yang ditawarkan film yang disutradarai oleh Oren Peli tersebut, “penampakan” sebuah sekuel tampaknya jadi hal yang wajar. Sebagai sebuah film yang dilabeli film paling menguntungkan yang pernah dibuat, Paramount Pictures tentu saja tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas untuk mengeksploitasi mesin pencetak uangnya. Jadi ketika mereka mengumumkan untuk melanjutkan film ini dengan embel-embel angka 2 dibelakangnya, saya tidak lagi terkejut.
“Paranormal Activity 2” tidak lagi disutradarai oleh Oren Peli, dia lebih memilih duduk di bangku produser sambil menikmati kipasan dolar hasil kesuksesan besar film pertama, kali ini Tod Williams (The Door in the Floor) dipercaya menggantikan Oren, memegang kumpulan benang kusut yang terhubung dengan pintu dan berbagai barang-barang rumah tangga, yup sekarang dialah yang bertanggung jawab membuat film kedua ini menjadi senyata dan sepintar predesesornya. Dengan skenario yang ditulis oleh Oren Peli, Jason Blum dan Akiva Goldsman (Fringe, A Beautiful Mind), apakah PA2 sanggup melakukan hentakan-hentakan adrenalin yang keras, menghadirkan ketakutan yang sama atau bahkan jauh lebih baik dari film pertama? yang jelas langkah Paramount Pictures tidak meleset, karena daya magis film ini masih kuat untuk memancing penonton berduyun-duyun ke bioskop, pendapatan $163 juta dari bujet 3 juta dolar bukanlah hasil yang kecil.
Been there, done that, PA2 tak lebih dari sebuah produk ekstensi film pertama, sekuel ini atau lebih tepatnya disebut prekuel masih terjebak dengan trik serupa yang dimiliki oleh predesesornya, walau tidak dipungkiri trik menakut-nakuti inilah yang sepertinya sangat diinginkan oleh penontonnya. Jika mengubah sudut pandang 180 derajat dan melihat film ini dari sisi film yang berdiri sendiri, PA2 adalah film yang sangat mengerikan, sebuah teror yang membuat bulu kuduk ini berdiri tanpa lelah, kamera-kamera cctv yang tanpa henti memompa adrenalin untuk tetap merinding, film yang tanpa sadar menggerakkan jari-jari ini untuk menutupi wajah yang ketakutan. Tapi tentu saja saya tidak bisa berpura-pura dan menutup sebelah mata dengan kehadiran “Paranormal Activity” dan PA2 masih tetap adalah sebuah sekuel…maksud saya prekuel. Sebagai film yang berakar pada apa yang terjadi dan pernah dilakukan pada film pertama, PA2 jelas hanya anak bebek yang mengekor induknya, Tod hanya mengikuti jejak Oren di film pertama dengan formula teror rumah berhantu yang tidak berubah. Bedanya kali ini “Paranormal Activity 2” diracik dengan takaran dosis yang dilebih-lebihkan.
Dalam “Paranormal Activity 2” kita akan kembali diajak bertamu ke rumah yang sangat tampak normal pada awalnya, berisi keluarga yang terdiri dari Kristi (Sprague Grayden) dan Dan Rey (Brian Boland), Ali (Molly Ephraim) anak perempuan mereka, lalu Hunter, bayi laki-laki yang sepanjang film tak hentinya mencuri perhatian lewat kelucuannya saat saya justru sedang bosan dengan cara film ini menakut-nakuti. Film ini juga tidak lupa memperkenalkan anjing German Shepherd (Herder) bernama Abby. Sebagai penghubung benang merah antara film pertama dan kedua, Kristi diceritakan adalah saudara kandung Katie (Katie Featherston). Jadi prekuel ini punya alasan kuat untuk bermain-main dengan ceritanya lalu nantinya dengan cukup cerdik bisa menghubung-hubungkannya semuanya dengan apa yang nantinya terjadi dengan Katie dan Micah (Micah Sloat) di film pertama. Untuk menghindari spoiler lebih lanjut, saya tidak akan bercerita tentang apa yang akan menimpa Katie dan Micah, jadi ada baiknya sebelum menonton PA2 saya menganjurkan untuk menonton PA. Setidaknya tidak bingung nantinya ketika Katie dan Micah muncul dan apa hubungan mereka dengan kejadian-kejadian aneh di PA2.
Kembali ke PA2, singkat cerita, keluarga Kristi dan Dan awalnya mengira rumah mereka didatangi oleh pencuri karena mendapati seisi rumah berantakan. Tidak ingin kejadian yang sama terulang lagi, Dan berinisiatif memanggil teknisi sekuriti untuk memasang kamera cctv di berbagai sudut rumah, memastikan rumah tersebut terawasi dan tidak lagi kecolongan dengan masuknya orang asing ke rumah. Namun lambat laun satu-persatu penghuni rumah tesebut menyadari jika bukan pencuri yang seharusnya ditakuti tetapi kekuatan jahat dari dunia lain yang sedang mengawasi mereka, bersiap melancarkan teror demi terornya. Rentetan kejadian gaib pun mulai menghampiri keluarga yang awalnya meremehkan “cerita hantu”, terlebih Dan yang sama sekali tidak percaya dengan kejadian aneh yang terjadi di rumahnya tersebut berhubungan dengan hantu. Kamera-kamera cctv pun sekarang menjadi bukti jika Dan dan keluarga tidak sendirian, dari hanya sekedar bunyi-bunyian sampai berbagai benda yang bergerak sendiri menghiasi malam demi malam yang semakin menakutkan. Siapa sebenarnya “tamu” baru mereka ini?
Apapun sebutannya, prekuel paralel atau sekedar prekuel saja, “Paranormal Activity 2” jelas menurut saya hanya Paranormal Activity dengan tambahan durasi 90 menit lagi, lengkap dengan “aksesoris” teror yang bisa dibilang dilipat-gandakan tapi tidak sanggup menawarkan strategi dan trik horor yang baru. Lihat saja bagaimana langkah-langkah PA 2 memulai menyambangi penonton yang sedang menunggu-nunggu dibuat takut oleh film ini, sama seperti apa yang dilakukan oleh Oren di film pertama. Tod seperti sedang meng-copy template yang ada lalu menambah-nambahkan bunyi-bunyian yang semakin dibuat lebih keras, adegan kaget yang dibuat lebih mengagetkan, hingga adegan khas di film pertama yang sekarang juga dihadirkan dua kali lipat lebih WTF dari predesesornya, bahkan sekarang korbannya pun ditambahkan, bukan lagi 2 orang seperti film pertama tetapi satu keluarga dan anjingnya.
Ketika semua dihadirkan double, hey kamera di film ini juga toh bertambah banyak ketimbang film pertama yang bermodalkan kamera baru Micah, tetap saja rasa istimewa yang tercicip di PA tidak lagi terasa di PA2. Tod Williams mungkin saja bisa bernafas lega karena sudah sanggup memberikan sesuatu yang lebih (entah itu diinginkan fans atau tidak) dan sekaligus bisa mengimbangi kesuksesan film pertama dilihat dari nilai komersil, namun Tod lupa untuk memberikan asupan trik nakut-nakutin yang benar-benar baru. PA 2 beruntung menurut saya tidak terlempar ke daftar horor buruk tapi juga tidak se-istimewa PA. Semoga saya tidak akan melihat bayi kesurupan di Paranormal Activity 3, yang rencananya rilis tahun depan, tepatnya 21 Oktober 2011.