"Live or die, make your choice"
Saw VI (2009)
Perlu gw ceritain cerita film yang udah masuk seri ke-6 ini? Bagi yang gak tau serial Saw, film ini bercerita tentang serial-killer yang menangkap orang-orang yang dianggapnya tidak menghargai hidup dan menguji mereka dalam sebuah 'tes' gila untuk dapat bertahan hidup. Jigsaw killer, begitulah John Kramer (Tobin Bell), dipanggil oleh polisi dan media massa. Dalam film-film sebelumnya, diceritakan bahwa John terkena sebuah tumor ganas yang lambat laun memangsa dirinya. Sebelum ia meninggal pun, John dengan sangat pintarnya masih dapat menyusun rangkaian lika-liku tes-tes maut serta mempersiapkan 'penerusnya'.
Dalam film ke 6 ini, *sedikit Spoiler sih* penerus Jigsaw, detektif Mark Hoffman (Costas Mandylor) juga terus melanjutkan petuah dari Jigsaw. Kali ini, korbannya adalah seorang pimpinan asuransi kesehatan yang harus melalui tes dimana ia harus memutuskan siapa bawahan-bawahannya yang hidup dan siapa yang tidak.
Dari seri-seri sebelumnya pun sebenarnya kualitas film ini bisa ditebak. Cheesy story, bad acting, bad dialog & lines, complicated and more complex tests. Jujur, gw sangat menikmati Saw pertama dan kedua. Menurut gw, kedua film itu adalah 2 dari thriller psikologi terbaik yang pernah gw tonton. Tetapi sejak seri ketiga dan seterusnya, kualitas film ini cukup menurun drastis. Dari kisahnya yang sangat unik, lama kelamaan bikin muak karena jalinan ceritanya yang tambah rumit. Ujian maut nya pun semakin kesini semakin brutal, tak bermoral dan terlalu ribet. Belom lagi salah satu ciri khas Saw yaitu twist ending di setiap filmnya. Di film ini, twist endingnya yang paling gak kerasa. Apa karena sudah ketebak ya polanya? Tapi gw akuin ceritanya film ini mungkin sedikit lebih berbobot dari seri ke-4 dan ke-5.
Tapi gw gak mau munafik, gw pasti selalu penasaran dengan seri yang satu ini. Jelas, bahwa film ini tidak menawarkan sesuatu yang fresh dan sensasi thrilling seperti film awalnya. Tapi entah kenapa gw selalu penasaran dengan ceritanya dan tentu aja tes-tes yang ada di film ini. Walaupun lama-lama makin aneh dan ga jelas, tapi tetep aja bikin penasaran hahaha sempet terkesan juga sama 'russian roullette' versi Saw di film ini. Walaupun film ini pendapatannya paling rendah dari seluruh film Saw dan tidak menjadi peringkat 1 box-office, tapi kocek yg didapat selalu berkali-kali lipat dari budget yang dipakai. Ini yang katanya membuat Lionsgate udah teken kontrak sampai seri ke-10. Game over? Not yet!
Perlu gw ceritain cerita film yang udah masuk seri ke-6 ini? Bagi yang gak tau serial Saw, film ini bercerita tentang serial-killer yang menangkap orang-orang yang dianggapnya tidak menghargai hidup dan menguji mereka dalam sebuah 'tes' gila untuk dapat bertahan hidup. Jigsaw killer, begitulah John Kramer (Tobin Bell), dipanggil oleh polisi dan media massa. Dalam film-film sebelumnya, diceritakan bahwa John terkena sebuah tumor ganas yang lambat laun memangsa dirinya. Sebelum ia meninggal pun, John dengan sangat pintarnya masih dapat menyusun rangkaian lika-liku tes-tes maut serta mempersiapkan 'penerusnya'.
Dalam film ke 6 ini, *sedikit Spoiler sih* penerus Jigsaw, detektif Mark Hoffman (Costas Mandylor) juga terus melanjutkan petuah dari Jigsaw. Kali ini, korbannya adalah seorang pimpinan asuransi kesehatan yang harus melalui tes dimana ia harus memutuskan siapa bawahan-bawahannya yang hidup dan siapa yang tidak.
Dari seri-seri sebelumnya pun sebenarnya kualitas film ini bisa ditebak. Cheesy story, bad acting, bad dialog & lines, complicated and more complex tests. Jujur, gw sangat menikmati Saw pertama dan kedua. Menurut gw, kedua film itu adalah 2 dari thriller psikologi terbaik yang pernah gw tonton. Tetapi sejak seri ketiga dan seterusnya, kualitas film ini cukup menurun drastis. Dari kisahnya yang sangat unik, lama kelamaan bikin muak karena jalinan ceritanya yang tambah rumit. Ujian maut nya pun semakin kesini semakin brutal, tak bermoral dan terlalu ribet. Belom lagi salah satu ciri khas Saw yaitu twist ending di setiap filmnya. Di film ini, twist endingnya yang paling gak kerasa. Apa karena sudah ketebak ya polanya? Tapi gw akuin ceritanya film ini mungkin sedikit lebih berbobot dari seri ke-4 dan ke-5.
Tapi gw gak mau munafik, gw pasti selalu penasaran dengan seri yang satu ini. Jelas, bahwa film ini tidak menawarkan sesuatu yang fresh dan sensasi thrilling seperti film awalnya. Tapi entah kenapa gw selalu penasaran dengan ceritanya dan tentu aja tes-tes yang ada di film ini. Walaupun lama-lama makin aneh dan ga jelas, tapi tetep aja bikin penasaran hahaha sempet terkesan juga sama 'russian roullette' versi Saw di film ini. Walaupun film ini pendapatannya paling rendah dari seluruh film Saw dan tidak menjadi peringkat 1 box-office, tapi kocek yg didapat selalu berkali-kali lipat dari budget yang dipakai. Ini yang katanya membuat Lionsgate udah teken kontrak sampai seri ke-10. Game over? Not yet!